Setiap  daerah di indonesia mempunyai sajian atau penganan khas untuk berbuka  puasa.Makanan ini umumnya hanya hadir pada bulan puasa saja dan susah untuk kita temui pada bulan-bulan yang lain.

Bubur kanji atau bubur kanji rumbi merupakan salah satu hidangan favorit bagi masyraakat Aceh  untuk menemani saat-saat berbuka puasa bersama keluarga.Walau penganan ini banyak dijual di mana-mana saat bulan puasa,namun kanji rumbi yang di sediakan oleh masjid jauh lebih khas rassanya.

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Aceh jika setiap puasa masjid dan mushalla (orang Aceh menyebutnya dengan “meunasah”) akan selalu menyediakan bubur khas Aceh ini setiap hari menjelang bebrbuka puasa.Pendanaan dari pembuatan bubur ini biasanya dari masyarakat yang mengumpulkan dana terlebih dahulu sebelum Ramadhan atau bisa juga dari donatur yang berbaik hati menyumbang.

Bubur kanji rumbi yang berbahan baku beras ini sekilas mirip dengan bubur ayam yang banyak kita temui di Jakarta .Namun rasanya sangat jauh berbeda.Rasa rempah-rempah yang sangat dominan semakin menegaskan bahwa makanan Aceh memang tidak bisa terlepas dari rempah-rempah.

Bahan pembuat bubur ini  selain beras adalah daging ayam yang disuwir-suwir,udang ,berbagai macam jenis rempah ,daun salam dan juga daun “teumurui” atau yang lebih dikenal dengan nama daun salam koja atau daun kari.

Perlu waktu sampai tiga jam untuk proses memasak bubur kanji rumbi ini  sampai siap untuk dibagikan kepada masyarakat.Bubur ini ini sendiri dimasak dalam wadah yang besar yang biasa disebut dengan “beulangong” taua belanga yang terbuat dari besi.

Setelah bubur kanji ini matang maka akan dibagikan kepada seluruh masyarakat yang berda disekitar masjid atau mushalla tersebut.Biasanya masyarakat membawa wadah sendiri untuk mengambil bubur kanji tersebut .

Bubur kanji ini dipercaya bagus untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah seharian menjalankan ibadah puasa.