Self Editing Untuk Penulis Pemula, Dari Amatir Hingga Mahir

Mar 02, 2025
Free

Kamu ingin menjadi penulis yang lebih baik? Nah, self-editing adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan itu! Self-editing adalah proses mengedit dan merevisi karya tulis sendiri untuk memperbaiki kualitas dan kesempurnaan. Gampangnya, kamu harus membaca ulang karya tulis kamu dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.

Tapi, bagaimana caranya? Pertama, kamu harus membaca ulang karya tulis kamu dari awal hingga akhir. Lalu, cari kesalahan-kesalahan yang ada, seperti kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Setelah itu, perbaiki kalimat-kalimat yang tidak jelas atau tidak efektif. Dan, jangan lupa untuk mengatur struktur karya tulis kamu agar lebih mudah diikuti.

Jangan khawatir jika kamu merasa tidak bisa melakukan self-editing dengan baik. Kamu bisa meminta bantuan dari teman atau mentor untuk membantu kamu memperbaiki karya tulis kamu. Dan, jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kamu menemukan kesalahan. Self-editing adalah proses belajar dan meningkatkan, bukan proses untuk menemukan kesalahan.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan beberapa tips untuk memudahkan proses self-editing. Pertama, gunakan kamus dan tesaurus untuk memastikan bahwa kamu menggunakan bahasa yang tepat. Kedua, buatlah daftar kata-kata yang sering kamu gunakan untuk menghindari pengulangan. Ketiga, perhatikan struktur kalimat dan paragraf untuk memastikan bahwa karya tulis kamu mudah diikuti.

Dengan melakukan self-editing secara teratur, kamu bisa meningkatkan keterampilan menulis kamu dan menghasilkan karya yang berkualitas. Jadi, jangan ragu untuk memulai self-editing hari ini juga! Ingat, self-editing adalah proses yang berkelanjutan, dan kamu akan terus belajar dan meningkatkan keterampilan menulis kamu.

Pertanyaan :

Bagaimana cara melakukan self editing yang benar sebagai seorang penulis pemula? Apakah ada langkah-langkah yang bisa diikuti atau ada urutan dan cara tertentu untuk melakukan self editing?

Jawaban :

Untuk langkah-langkah secara struktural tidak ada, tapi saya ada tips semoga membantu.

Pertama, kakak harus baca berulang pada 1 bab yang sudah kakak tulis atau 1 sub bab atau satu paragraf, bebas tergantung pribadi lebih nyaman bagaimana.

Setelah sreg dengan tulisannya dan merasa gk ada yang kurang bisa lanjut nulis untuk bab berikutnya.

Self-editing disini mulai dari diksinya dulu ya, harus memikirkan penggunaan diksi yang relevan dan _nyambung_ sama kalimatnya.

Kemudian, bisa dilanjutkan untuk melakukan edit pada penggunaan KBBI-nya. Contoh:

"Aku suka baju yang dipakai bagus," kata Roni

Sekilas contoh tersebut kelihatan benar, tetapi ada typo pada penggunaan huruf kapitalnya. Sehingga, pembaca bisa salah memaknai kata tersebut. Yang benar adalah: "Aku suka baju yang dipakai Bagus," kata Roni.

Pertanyaan :

Self-editing lebih baik di lakukan sekali atau berkali-kali kak?

Jawaban :

Lebih baik berkali-kali kak, biar _mantep_ sama naskah kita. Terkadang dalam _Self-editing_ itu masih ada beberapa kesalahan penulisan, makanya penting untuk terus eksplor pengetahuan tentang kepenulisan baik dari strukturnya hingga kamus kata yang kita miliki melalui membaca.

Pertanyaan :

Bagaimana solusi ampuh untuk kita yang ingin self editing tapi imagent atau imajinasi kita dalam memikirkan kata kata yg menarik itu cukup sulit di tuliskan?

Jawaban :

Mudah saja, perbanyak baca, bayangkan apa yang ingin kamu tuangkan.

Triknya, jika sudah punya ide mau nulis cerpen tentang *Rindu* misal ya. Nah, kita harus bisa membayangkan tokohnya itu begini², kemudian lokasinya disini, adegannya begini, tulis aja apa adanya. Kemudian baca ulang, perbaiki diksinya, jika sulit. Maka harus baca cerita orang lain utk menambah kamus kata di otak. Apapun buku bisa dibaca, gak melulu fiksi. Tujuannya untuk menambah pengetahuan kita, memperindah diksi, memperkaya imajinasi, dan memperkuat karakter tulisan.

Pertanyaan :

kalo dalam merevisi sebuah laporanpun apakah sama dengan revisi menulis naskah?

Dan dalam strukturnya pun apakah sama atau berbeda?

Kalo boleh tau, perbedaan dan kesamaannya dimana saja.

Jawaban :

Revisi adalah memperbaiki tulisan. Kurang lebih sama, tapi ada bedanya.

Kalau revisi laporan, sudah pasti penggunaan bahasa baku, harus memperhatikan kaidah-kaidah kepenulisannya, dll.

Kalau revisi naskah non fiksi ya itu tadi harus baca ulang, berusaha menjadi pembaca agar tau letak kesalahan bahasa, kemudian revisi jika ada yang kurang, dan tentu ejaan harus sangat diperhatikan.

Pertanyaan :

kadang kala kita self editing tuh biasanya kepikiran alur bagus karena merasa kurang sreg sama kalimatnya yang akhirnya bikin kita kelamaan. Itu alternatifnya biar nggak keterusan bagaimana?

Jawaban :

Ini maksudnya kelamaan gak jadi upload tulisan gitu kak?

Kalau self-editing harus berpegang teguh pada peta konsep atau struktur alur yang sudah dibuat di awal sebelum menulis. Kemudian, banyak kosa kata melalui membaca refrensi atau baca buku-buku. Lalu, bisa juga tanya pada teman atau mentor tentang tulisan kamu, minta pendapat mereka.

Pertanyaan :

Bagaimana caranya memotong atau menghapus adegan yang tidak diperlukan di dalam naskah? Soalnya saya sering engga tega memotong atau menghapus adegan tertentu.

Jawaban :

Aduh, adegan apa ini ya

kalau gak tega gak usah dihapus kak, setiap adegan/peristiwa pasti punya jiwa entah itu sebagai bumbu untuk kisah selanjutnya atau sebagai batu loncatan untuk kisah di masa depan

Tapi, kalau mau memotong atau menghapus, ada syaratnya kak. Pertama, harus pastikan dulu adegan/peristiwa tersebut tidak diperlukan dalam alur cerita yang kakak buat. Kedua, kakak harus punya plan jika ternyata setelah dihapus adegan tersebut malah bikin ceritanya kurang menarik

Atau saya ada solusi kak, gimana kalau perbaiki aja diksinya tanpa merubah adegannya.

Pertanyaan :

kak kelemahan saya yang sering kali terulang ketika menulis adalah kurang bisa menempatkan dengan benar tanda titik, koma, dan huruf kapital. saya juga sering melakukan pengulangan kata yang bikin boros. dan terkadang saya malah terlalu detail dalam menarasikan naskah yang bikin pembaca mungkin bosan dengan tulisan saya. meskipun saya sudah melakukan revisi dengan membaca nya berulang kali tapi kesalahan itu selalu saja saya lakukan. apakah kaka ada tips bagaimana agar saya bisa mengatasi kelemahan saya ini?

lalu adakah tips melakukan self-editing tanpa kembali melakukan kesalahan? maksud saya, kadang saya sudah melakukan self-editing tapi tetap saja ada kesalahan yang terjadi

Jawaban :

Pertama, kakak harus banyak baca novel dari penulis-penulis handal. Contoh nih novelnya Habib Rakhmad, beliau memiliki karakteristik tulisan yang narasinya detail, tp kenapa selalu best seller?

karena konflik yang dibangun dalam ceritanya.

1. Menarasikan naskah dengan detail itu boleh, tapi harus diperkuat dengan konflik yang mendebarkan, menyayat hati, menyalakan emosi pembaca.

2. Untuk pengulangan kata, kakak bisa mulai self-editing dari per-paragraf. Setiap 1 paragraf kakak baca berulang kali, usahakan dalam 1 kalimat jangan ada pengulangan kata, maksimalkan konjungsi.

3. Penempatan titik, koma, dan huruf kapital bisa dipelajari di PUEBI

4. Untuk menanggulangi kesalahan yang sama, kakak coba terlebih dahulu banyak baca, pahami, bayangkan, rasakan. Kemudian, kakak coba nulis, tanyakan pada teman atau mentor untuk kritik dan sarannya yang membangun.

Pertanyaan :

Kalau misalnya genre naskahnya harusnya fokusnya itu ke genre fantasi dan misteri dan coming of age, tapi di naskahnya ada adegan romancenya tapi sedikit banget dan mungkin hampir engga terlihat. Berarti, adegan romance tipisnya mending dihapus saja atau engga?

Jawaban :

Sponsored

Menurut ku gak perlu kak, romance disitu utk bumbu saja, aman

Diskusi & Komentar

Memuat komentar...

Artikel Terkait

Tips Membuat Karakter yang Kuat dan Memoriable

Sebagai penulis pasti mau dong karakter fiksi yang kita buat selalu diingat sama pembaca? Kali ini aku mau berbagi tentang tips membuat karakter yang kuat dan memoriable yang aku rangkum dari berbagai sumber. Aku juga sertakan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan.

Feb 10, 2025 Free

Cerita Sepi Pembaca, Promosi Menjadi Solusi

Sebagai penulis pasti mau dong banyak yang baca? Gimana kalau tulisan kita sepi pembaca? Tentu saja kita harus promosikan karya kita. Aku mau share rangkuman dari beberapa sumber bagaimana cara kita promosi karya tulis kita dan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang promosi

Feb 12, 2025 Free

Sponsored Content

Mengenal Blurb

Sebagai penulis kita sering mendengar istilah Blurb. Kali ini akan dibahas apa itu blurb? Bagaimana menulis blurb yang bisa menarik pembaca? Dirangkum dengan pertanyaan yang sering ditanyakan.

Mar 03, 2025 Free