Tips Membuat Karakter yang Kuat dan Memoriable
Eits, tapi, sebelum itu, mari kita bahas dulu tentang karakter dan tokoh. Apa bedanya?
●◇● Pengertian Karakter dan Tokoh ●◇●
1. Karakter Adalah sifat, sikap, dan ciri psikologis yang dimiliki tokoh dalam sebuah cerita. Dengan adanya karakter tokoh, maka jalan cerita bisa dibangun berdasarkan bagaimana watak dan sifat yang ditunjukkan oleh tokoh di dalamnya. Karakter atau sifat dari seorang tokoh juga disebut sebagai penokohan. Tujuan diciptakannya karakter atau sifat pada tokoh tersebut untuk menghidupkan jalan cerita dari tokoh atau pelaku yang terlibat di dalam jalannya sebuah cerita. Sehingga penulis naskah perlu mengembangkan atau menemukan teknik yang sesuai untuk menciptakan karakter tokoh.
2. Tokoh Adalah Istilah tokoh dalam cerita merujuk pada orangnya atau pelaku di dalam cerita tersebut.
Pada umumnya, ada tiga jenis karakter tokoh dalam cerita yaitu :
●♧● Jenis Karakter ●♧●
1. Protagonis Merupakan jenis karakter tokoh yang paling disoroti dalam jalannya alur cerita. Biasa juga disebut sebagai tokoh utama karena dia/merekalah yang menggerakan cerita. Protagonis yang menentukan bagaimana jalannya cerita, keputusan yang akan terjadi, dan menjadi penentu cerita yang sedang berjalan. Meskipun sering digambarkan sebagai karakter yang baik dan positif, tidak jarang pula protagonis memiliki sifat yang jahat bagaikan villain.
2. Antagonis Karakter tokoh antagonis adalah pelaku yang kontra dan melawan dari tokoh protagonis. Seringkali, antagonis dibenci oleh pembaca karena dia merusak jalannya cerita, penyebab konflik, dan membuat alur semakin berantakan. Padahal, memang itu tujuan dari munculnya antagonis. Jadi, antagonis juga memiliki peran penting dalam menggerakkan cerita.
3. Tritagonis Terakhir, tritagonis yang biasanya muncul sebagai penengah pertikaian konflik antara protagonis dan antagonis. Sebagai tokoh penengah, tritagonis cenderung digambarkan memiliki sikap yang bijak dan berwibawa. Karena tujuan kemunculannya adalah untuk pendamainatau jembatan atas penyelesaian konflik yang muncul.
Okey, sebelum ke pembahasan utama, mari kita bahas dulu alasan yang membuat karakter menarik harus dibuat.
●♤● Alasan Karakter Harus Dibuat Menarik ●♤●
1. Membuat cerita lebih hidup Karakter yang kuat akan menghidupkan dunia yang diciptakan penulis. Karakter akan berinteraksi dengan lingkungan cerita dan memberikan warna.
2. Membuat cerita lebih memorable Karakter yang unik dan berkesan akan membuat cerita akan lebih mudah diingat pembaca. Melalui karakter, cerita yang penulis ciptakan akan lebih mudah diingat dan membekas bagi pembaca.
3. Meningkatkan keterlibatan pembaca Pembaca cenderung memiliki perasaan langsung dan tidak langsung pada karakter yang disukainya. Bahkan, pada karakter yang dibenci juga. Pembaca akan penasaran dan mengharapkan ending tertentu pada karakter.
4. Menyampaikan pesan Karakter adalah representasi tema yang ingin disampaikan penulis. Misalnya, karakter yang berjuang melawan ketidakadilan membawakan pesan moral dan sosial tentang keadilan.
Lanjut! Pembahasan utama sekaligus judul materi pada malam hari ini. Tips membuat karakter yang kuat dan memoriable! Sudah aku rangkum menjadi tiga. Apa yang pertama?
1. Berikan Karakter Kedalaman
Kedalaman yang dimaksud meliputi latar belakang, motivasi, kelebihan dan kekurangan, dan perkembangan karakter. Latar belakang pemicu kenapa karakter bisa dikatakan unik. Setiap karakter memiliki kisah hidup sendiri. Gambarkan melalui keluarga, pengalaman masa kecil, trauma, dan mimpi. Termasuk pula tujuan hidup yang membuat karakter terlihat lebih hidup. Karakter tidak ada yang sempurna, maka berikan kekurangan dan kelebihan yang akan membuat karakter lebih relatable. Tidak lupa juga, perkembangan karakter yang harus berubah sepanjang cerita. Perubahan bisa berupa pertumbuhan, pendewasaan, bahkan kehancuran.
2. Karakter Unik dan Berbeda
Berikan ciri fisik yang menonjol atau unik pada karakter yang dibuat. Semisal memiliki banyak tahi lalat, kulit albino, dan gigi ginsul. Penampilan karakter juga bisa menjadi hal yang ditonjolkan. Sepergi memakai aksesori serba ungu, tokoh perempuan yang menyukai potongan pendek seperti lelaki, dan sebaliknya. Cara berbicara yang menimbang dari latar belakang tokoh juga harus diperhatikan. Jangan asal menggunakan dialog jika tidak dijelaskan seperti apa latar belakang tokohnya. Menambahkan aksen, penggunaan nama sendiri dibandingkan "aku", adalah beberapa contoh cara berbicara yang unik. Kebiasaan tokoh yang berbicara belibet, suka memainkan anak rambut, suka memakan permen kaki, dan sebagainya akan membuat karakter penulis semakin mudah diingat.
Seperti di poin alasan karakter dibuat menarik, karakter adalah representasi tema dan cerita. Karakter harus menjadi representasi cerita dengan menunjukkan nilai-nilai yang hendak disampaikan. Misalnya tema cerita adalah persahabatan, maka karakter harus menunjukkan sikap bersahabat. Tambahkan pula konflik internal karakter yang berhubungan dengan tema cerita yang hendak digunakan.
Sumber referensi : novelme.com, blog.reedsy.com, halopenulis.com, dan penerbitdeepublish.com Okey baik. Cukup panjang agaknya. Bacanya pelan-pelan, ya. Semoga bisa dipahami. Tapi, kalau masih bingung, boleh banget bertanya!
Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan dan jawabannya.
Pertanyaan :
Bagaimana caranya kita membuat tokoh cerita kita yang bisa berkembang di setiap jalan cerita. Tidak bertele tele, tapi tidak membosankan, dan bisa dinikmati pembaca dalam melihat perkembangan dari si tokohnya?
Bagaimana caranya membuat pembaca bisa menerima atau menyukai karakter utama yang memiliki sifat buruk, seperti licik atau arogan?
Jawaban :
Pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan yang jelas pada karakter. Tujuan yang ingin dicapai, yang menjadi pendorong dari tindakan sang tokoh. Lalu, kedua berikan konflik yang membuat mereka goyah akan tujuan mereka sendiri. Bisa jadi mereka malah nggak mencapai tujuan utama tadi.
Tapi, yang jelas, karakter akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran akibat dari konflik yang dihadapkan. Lalu, tunjukkan perkembangan itu melalui tindakan atau dialog. Dengan tindakan yang menunjukkan siapa karakter itu dan apa yang dipikirkannya. Dan dengan dialog dengan mengungkapkan pemikiran dan perasaan karakter.
Pertanyaan selanjutnya tentang pembaca menerima karakter utama yang sifat buruk, ya. Ini justru sedang digemari banyak orang dengan istilah villain. Karena dirasa lebih relate, dengan tujuan yang jelas, alasan menjadi jahat yang masuk akal seperti balas dendam.
Jadi, kuncinya adalah membuat karakter tersebut menjadi lebih relate dan memiliki latar belakang yang jelas.
Pertanyaan :
Bagaimana cara mengembangkan tokoh dalam cerita? Seringkali, sedikit susah untuk mengembangkan karakter tokoh tersebut. Walaupun sudah mendapat garis besarnya.
Apakah jika terkadang terbawa perasaan kepada karakter tokoh kita sendiri itu wajar? Karena saya terkadang sering terbawa perasaan setelah menulis.
Jawaban :
Arc Karakter adalah perjalanan yang dilalui karakter dari awal hingga akhir cerita. Setiap arc memiliki puncakbdsn titik balik yang mengubah hidup karakter.
Contohnya:
Awal : Tokoh A punya sifat pemalu dan pendiam
Konflik : Tokoh A dipaksa untuk berbicara di depan umum
Puncak : Tokoh A berhasil mengatasi ketakutannya
Akhir : Tokoh A menjadi lebih percaya diri dan berani
Pertanyaan kedua, terbawa perasaan kepada karakter tokoh adalah hal yang wajar kak. Justru, kita bisa membuat mudah mengenali karakter yang dibuat. Semakin mengenal karakter, akan semakin nyata serta semakin mudah untuk menulisnya. Dialog akan mengalir secara alami, tindakan karakter akan terasa autentik, dan alur cerita menjadi maju. Jadi, tidak ada masalah ya.
Pertanyaan :
Apakah membuat banyak tokoh dalam satu cerita wajib diceritakan detail karakter dari setiap tokoh tersebut? Aku 'kan menulis fiksi remaja tema geng-geng motor, pastinya anggotanya banyak. Terkadang aku selalu memakai tokoh figuran di geng tersebut nanti sebagai orang yang berkhianat atau orang yang akan muncul di kemudian hari dalam cerita.
Nah, apakah wajib memberitahu pembaca bahwa tokoh tersebut muncul di bab sekian agar pembaca tidak lupa bahwa tokoh yang dimaksud pernah ada dalam cerita tersebut?
Jawaban :
Hal ini biasa disebut karakterisasi ya kak. Karakterisasi adalah metode atau cara menggambarkan tokoh dalam cerita fiksi. Jika penokohan hadir ketika membedah suatu karya, karakterisasi merupakan cara penulis dalam membuat tokohnya. Sama halnya dengan outline dan premis, karakterisasi merupakan pegangan penulis.
Jadi, tidak ada patokan resmi dan bebas menggunakannya. Biasanya, jika dalam karakter protagonis dan antagonis, memang disiapkan secara detail. Dari fisik, penampilan, latar belakang, ciri khas, dan kebiasaan. Untuk karakter figuran, cukup jelaskan nama, sifat, dan ciri khas utamanya saja.
Supaya pembaca mudah membedakan antara karakter satu dengan yang lain. Untuk bagian memberitahu atau tidak, sepertinya tidak usah kak. Biarkan pembaca membaca atau mengingatnya sendiri
Pertanyaan :
Bagaimana cara karakter second lead yang unggul tidak menutupi spotlight karakter utama? Karakter seperti apakah yang bisa dibangun didalamnya agar pembaca mengetahui bahwa penulis ingin memberikan ruang tersendiri untuk karakter utama?
Jawaban :
Tokoh sekunder atau Second Lead ini memiliki banyak peran, diantaranya : pendukung, penentang, foil (sifat yang berlawanan), dan catalyst (pemicu peristiwa penting).
Oleh karena itu, harus dipahami dulu apa tujuan adanya karakter sekunder ini yah. Lalu, hindari perkembangan karakter yang berlebihan, fokus pada aspek karakter yang relevan dengan perannya dalam cerita. Berikan informasi yang cukup, jangan terlalu bocor hingga membuat pamor tokoh utama hilang.
Kedua, tegaskan posisi atau hubungan karakter sekunder ini dengan tokoh utama. Meskipun memiliki konstribusi pada alur cerita, tetap beri garis tegas untuk membuat karakter ini tidak bisa menggerakan alur sebagaimana yang dilakukan karakter utama.
Terakhir, pastikan perhatian pembaca tetap pada karakter utama dengan tidak membuat karakter sekunder terlalu mencolok dan menarik.
Pertanyaan :
Dari penjelasan yang ini berarti kita harus memahami setiap karaķter dan tokoh yang kita punya, tapi aku selalu mentok sama karakter setiap tokoh harus dibuat seperti apa (dari segi keunikan), otakku suka males mikir sebenarnya, tpi inginnya setiap tokoh tuh unik, adakah cara trik and tips yang lebih simple untuk membuat tokoh kita unik?
Jawaban :
Kebanyakan memang menuliskan karakter di cerita secara langsung, seperti memberikan biodata atau daftar riwayat hidup. Nah, ada caranya memang ada dua, dengan dialog dan narasi. Tapi biar lebih seru, sisipkan ketika alur berjalan, ketika konflik dimunculkan.
Misalnya:
Dua gadis itu berjalan begitu cepat. Satunya memakai sendal kayu yang dibelinya di Jepang dua hari lalu. Sedang satunya memakai sepatu dan sandal secara berbeda. Tergesa-gesa, alasannya.
"Ini semua salahmu, Na!"
"Bukannya ini salahmu, ya? Hana si Pembuat Onar!" cibir satunya tak kalah nyalak.
Hana mengibaskan rambut merahnya, memberikan tekanan lebih dalam pada sendal kayunya.
"Memangnya kalau bukan karena gaun hijau norakmu ini, dia akan mengusir kita?"
"Tapi, kau juga memakai gaun! Apa bedanya?"
"Aku memakai pakaian budaya khas daerah asalku! Kau hanya memakai gaun asal-asalan! Makanya kita diusir dari ruang pertemuan itu!"
Nah, dari penggalan paragraf tadi bisa mendapatkan beberapa informasi sekaligus alur cerita tetap berjalan, bukan? Jadi, intinya adalah sisipkan perlahan, sedikit demi sedikit
Pertanyaan :
Selamat malam kakak, izin bertanya. Apa boleh tokoh protagonis kita lebih dari satu?
Jawaban :
Boleh banget kak. Tapi, gak boleh kalau di cerpen atau cerita yang lebih singkat daripada novel, ya. Soalnya nanti pembahasanya malah ke mana-mana dan jelas bikin ceritanya bakal panjang. Kalau novel nggak masalah.
Sponsored
Banyak juga kok cerita yang pakai karakter protagonis yang banyak, yang mana akan dijelaskan sudut pandang karakter dalam beberapa bab tertentu. Dan itu sah-sah saja.
Diskusi & Komentar
Artikel Terkait
Cerita Sepi Pembaca, Promosi Menjadi Solusi
Sebagai penulis pasti mau dong banyak yang baca? Gimana kalau tulisan kita sepi pembaca? Tentu saja kita harus promosikan karya kita. Aku mau share rangkuman dari beberapa sumber bagaimana cara kita promosi karya tulis kita dan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang promosi
Self Editing Untuk Penulis Pemula, Dari Amatir Hingga Mahir
Penulis harus mempunyai skill self editing. Apa saja tips untuk self editing?
Sponsored Content
Mengenal Blurb
Sebagai penulis kita sering mendengar istilah Blurb. Kali ini akan dibahas apa itu blurb? Bagaimana menulis blurb yang bisa menarik pembaca? Dirangkum dengan pertanyaan yang sering ditanyakan.
Belum ada komentar
Jadilah yang pertama memberikan komentar!