Momentum Muhasabah dan Pentingnya Akhlak Mulia

Muhasabah dalam Pergantian Waktu

Waktu terus berjalan. Kita sebagai Muslim hendaknya memanfaatkan setiap pergantian tahun, bulan, atau hari untuk bermuhasabah (introspeksi diri). Firman Allah dalam Alquran dan hadis Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu menghitung amal perbuatan sebelum Allah menghitungnya kelak:

"Hasibu anfusakum qabla antuhasabu."

Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab oleh Allah.

Pergantian tahun bukanlah momen untuk bersuka cita secara berlebihan. Sebaliknya, ini adalah waktu untuk menyadari bahwa usia kita semakin berkurang, dan kesempatan untuk beramal semakin sempit. Setiap detik yang berlalu mendekatkan kita pada kematian. Oleh karena itu, kita harus banyak mengingat kematian sebagai pengingat agar selalu bertobat dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Menyikapi Nikmat dan Ujian

Segala nikmat yang kita miliki tidaklah kekal. Nikmat tersebut bisa hilang sewaktu-waktu, baik karena musibah atau ajal. Maka, sikap terbaik adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut sambil menyadari bahwa semua itu hanya titipan sementara. Dengan kesadaran ini, kita akan siap menghadapi segala ujian yang datang dari Allah.

Kisah Sahabat Rasulullah tentang Kesempatan Hidup

Ada sebuah kisah dari zaman Rasulullah ﷺ tentang dua sahabat yang sama-sama berjihad. Salah satu dari mereka gugur sebagai syahid, sementara yang lain diberi kesempatan hidup satu tahun lebih lama. Dalam sebuah mimpi, terlihat bahwa sahabat yang hidup lebih lama masuk surga lebih dahulu dibandingkan yang gugur syahid. Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh amalan yang dilakukan selama satu tahun tambahan, termasuk kesempatan menjalani bulan Ramadan. Ini menunjukkan bahwa setiap waktu yang diberikan Allah adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal.

Keutamaan Akhlak Mulia

Akhlak mulia adalah salah satu penyebab terbesar seseorang masuk surga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa amalan yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak mulia.

Sebaliknya, banyak manusia masuk neraka karena dua hal: lisannya dan kemaluannya. Lisan yang tidak terjaga, seperti ucapan yang menghina, mengumpat, atau mencela, dapat menghancurkan kehormatan seseorang dan menjerumuskannya ke dalam neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam."

Akhlak mulia juga membawa banyak keutamaan, di antaranya:

1. Meninggikan Derajat

Orang yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat seperti orang yang rajin salat dan puasa. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya orang-orang beriman dengan akhlak mulianya dapat mencapai derajat orang yang rajin salat dan berpuasa."

2. Mendapatkan Cinta Allah

Rasulullah ﷺ bersabda bahwa orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling baik akhlaknya.

3. Mendapatkan Cinta Rasulullah

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku di hari kiamat adalah mereka yang paling baik akhlaknya."

4. Memberatkan Timbangan Amal di Hari Kiamat

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Tidak ada sesuatu yang lebih berat di timbangan amal di hari kiamat daripada akhlak yang mulia."

5. Menjadi Manusia Terbaik

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling baik akhlaknya."

Penutup

Kita sering meremehkan perkara akhlak, padahal akibatnya sangat fatal. Akhlak yang buruk tidak hanya menjauhkan cinta Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga dapat menyebabkan seseorang masuk neraka. Sebaliknya, akhlak mulia membawa banyak keutamaan, termasuk mendekatkan kita kepada Allah, Rasulullah, dan surga-Nya.

Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berakhlak mulia dan senantiasa introspeksi diri, agar hidup kita selalu berada dalam ridha Allah.

---