Peran Masjid dalam Menguatkan Produk Halal untuk Umat yang Berkah
Voice : Ir. Muh. Nusran, P. hD., ASEAN Eng IPU
Editor : Syam_shoot_
Dalam Islam, mengonsumsi makanan dan minuman yang halal serta baik (thayyib) adalah manifestasi dari ketaatan dan ketakwaan kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Ma'idah: 88:
"Dan makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."
Ayat ini menegaskan bahwa seorang Muslim harus memperhatikan kehalalan dan kebaikan makanan yang dikonsumsinya. Terutama dalam produk kemasan, tidak cukup hanya dengan melihat label halal, tetapi juga harus memastikan bahwa produk tersebut thayyib, yakni sehat, bersih, dan bermanfaat bagi tubuh.
Allah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 168:
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, dia adalah musuh yang nyata bagimu."
Makanan yang haram memiliki dampak buruk, tidak hanya terhadap kesehatan tetapi juga terhadap kehidupan spiritual seorang Muslim. Karena itu, umat Islam harus mengetahui makanan dan minuman yang diharamkan dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Makanan dan Minuman yang Diharamkan dalam Islam
Allah telah mengatur dengan jelas jenis makanan dan minuman yang haram bagi umat Islam, sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah: 173:
"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Dari ayat ini serta beberapa hadis Nabi, makanan dan minuman yang diharamkan antara lain:
1. Babi
2. Bangkai
3. Darah
4. Hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah
5. Hewan liar (karnivor) dan bertaring, seperti singa, harimau, dan anjing
6. Bagian tubuh manusia
7. Minuman keras dan segala bentuk zat yang memabukkan
Allah juga mengingatkan dalam QS. Al-Ma'idah: 90:
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung."
Selain itu, produk yang tercampur atau terkontaminasi dengan bahan haram, seperti makanan yang mengandung gelatin babi atau alkohol dalam jumlah yang tidak dapat diabaikan, juga harus dihindari oleh seorang Muslim.
Peran Masjid dalam Menguatkan Produk Halal
Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memastikan makanan dan produk yang dikonsumsi halal dan thayyib. Beberapa peran yang bisa diambil oleh masjid antara lain:
1. Edukasi dan Dakwah tentang Halal dan Thayyib
2. Kolaborasi dengan Lembaga Halal
3. Mendorong Ekonomi Halal
4. Menjadi Tempat Konsultasi Halal
Dengan menjadikan masjid sebagai pusat penguatan produk halal, umat Islam akan semakin sadar pentingnya mengonsumsi makanan yang halal dan baik, sehingga kehidupan mereka menjadi lebih berkah dan sesuai dengan ajaran Islam.
Kesimpulan
Mengonsumsi makanan halal bukan hanya tentang aturan, tetapi juga bagian dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Masjid memiliki peran penting dalam membimbing umat agar selalu memperhatikan kehalalan dan kebaikan produk yang mereka konsumsi. Dengan memperkuat kesadaran ini, umat Islam akan semakin dekat dengan keberkahan dan terhindar dari makanan yang dapat membawa mereka kepada dosa dan siksa neraka.
Sponsored
Semoga kita semua termasuk hamba yang selalu menjaga kehalalan dan kebaikan rezeki yang kita konsumsi. Aamiin.
Another Post
Pondasi Keluarga Sakinah dalam Upaya Memakmurkan Masjid
Keluarga sakinah dan memakmurkan masjid saling berkaitan erat. Keluarga sakinah menjadi pondasi untuk memakmurkan masjid, dan memakmurkan masjid menjadi pondasi untuk membangun keluarga sakinah
Momentum Muhasabah dan Pentingnya Akhlak Mulia
Pergantian tahun dalam perspektif Islam sebagai momentum untuk bermuhasabah dan memperbaiki diri. Mengingatkan kita bahwa waktu adalah anugerah yang tak ternilai, setiap detiknya adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah
Sponsored
Puasa : Pola Hidup Sehat
Puasa adalah pola hidup sehat yang telah dianjurkan sejak zaman Nabi Muhammad ﷺ dan kini semakin diakui oleh dunia medis. Dengan berpuasa, tubuh mendapatkan kesempatan untuk beristirahat, mendetoksifikasi diri, dan memperbaiki sistem metabolisme